𝗧𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗞𝗿𝗶𝘁𝗶𝗸 𝗢𝘁𝗼 𝗞𝗿𝗶𝘁𝗶𝗸

Tidak ada komentar
𝗙𝗼𝘁𝗼 :𝗣𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗣𝗼𝗹𝗶𝘁𝗶𝗸 𝗗𝗮𝘀𝗮𝗿 𝗠𝗔𝗜-𝗣


Kritik Oto Kritik adalah senjata ampuh untuk memecahkan segala kesulitan, memperbaiki kesalahan dan kemajuan praktek. Oleh karenannya, kita tidak takut akan dikritik Justru dengan kritik otokritik kita dapat membersihkan kebiasaan jelek dan merawat serta memelihara yang baik. Seperti yang sering kita katakan bahwa sebuah ruangan akan bertumpuk dengan debu, jika tidak pernah dibersihkan dan juga muka kita akan kelihatan kotor jika tidak pernah dicuci. Demikian juga pikiran dan pekerjaan kita juga perlu untuk dibersihkan dan dicuci dengan teratur.

Prinsip yang penting dalam kritik otokritik adalah pertama belajar dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hati di masa depan danmengobati penyakit dan menyembuhkan pasien. Kesalahan-kesalahan dimasa lalu harus dibongkar dengan tidak segan-segan, keburukan masa lampau harus dianalisa dan dikritik secara ilmiah. Agar pekerjaan di kemudian hari dapat dilakukan dengan lebih hati-hati dan lebih baik. Itulah arti belajar dari kesalahan masa lalu untuk lebih hati-hati di masa depan. Cara melakukannya adalah seperti seorang dokter mengobati orang sakit, yaitu untuk menyelamatkan si sakit itu dan bukan untuk membuat orang mati. Kritik otokritik tidak ditujukan untuk membuat perpecahan, tetapi justru untuk memperkuat persatuan dan memajukan perjuangan. Oleh karenanya, kritik otokritik tidak boleh dilakukan secara serampangan dengan maksud mencari-cari kesalahan orang lain atau untuk melampiaskan dendam. Karena jika hal tersebut dilakukan, maka hanya akan merusak persatuan dan memundurkan perjuangan.

Mengapa kita harus melakukan KOK? Karena kita sadar bahwa sebagai kader pelopor perjuangan rakyat, kita sering didominasi oleh pikiran-pikiran borjuasi kecil. Watak-watak tersebutlah yang menghancurkan gerakan massa. Beberapa watak yang berdominan dalam pikiran seorang borjuasi adalah :
1. Pikiran heroisme

Bagi orang yang mempunyai pikiran heroisme, dia hanya mau mengerjakan pekerjaan yang besar-besar saja dan menjauhi pekerjaan yang kecil-kecil. Pekerjaan yang disukainya, yakni yang menyebabkan namanya terkenal oleh orang banyak, dia menjadi prang ternama. Jika dari pimpinan dia menerima tugas kecil-kecil, bukannya yang besar-besar dan membuatnya ternama, maka dia akan mengkritik pimpinan tersebut sebagai orang yang tidak mengenal kepandaian yang ada di dalam dirinya.

2. Mengejar kesenangan

Dia tidak suka terikat. Segala hal harus menurut kehendaknya sendiri. Kalau dia senang dia akan kerjakan, kalau tidak, masa bodoh. Tidak mengenal disiplin. Dia takut mendapat kesukaran, tidak kuat menerima pukulan. Jika bekerja, ingin cepat melihat hasilnya. Suka tergesa-gesa.

3. Sikap suka dipuja

Untuk mendapat pujian, dia senantiasa berlagak tahu semua persoalan. Supaya dia dipuja sebagai orang yang pandai, bijaksana, dan sebagainya. Dia takut mendapat malu di depan umum, dia takut mengakui kesalahan.

4. Sikap berdasarkan sentimen

Dia akan mengangkat anggota-anggota yang dekat secara emosional dan yang tidak mengkritik dia serta suka memberikan sanjungan dan pujian. Tentu saja hal itu akan melahirkan kelompok yang tidak menyukainya. Ke atas senantiasa menuntut; supaya diberi tugas yang sesuai dengan keinginannya.
Watak-watak bojuasi tersebut disebabkan karena faktor-faktor yang ada dalam kehidupan sehari-hari seorang berjuasi yang tidak berusaha menempa diri dalam perjuangan yang keras. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Ketika menghadapi keadaan yang dapat menimbulkan bahaya, dia menjadi bimbang dan ragu. Sikap demikian pun muncul ketika dia menghadapi keadaan yang sukar.
b. Menerima dan mengakui kenyataan, tetapi kalau sukar, dia akan mencari alasan untuk menolaknya
c. Keadaan masyarakat lama, di mana ada yang kaya dan miskin. Pikirannya mengejar kesenangan.
d. Ketika keadaan berubah, dia akan bersikap optimis berlebihan bila situasi tampak membaik. Namun, dia bersikap pesimis berlebihan pada saat keadaan menjadi buruk.

Dengan demikian, sebagai seorang aktifis massa kita harus mampu mengubah watak borjuasi kita agar tidak merugikan gerakan massa. Caranya adalah :
1. Harus banyak membaca buku-buku teori maju
2. Menyeburkan diri dalam gerakan massa
3. Belajar dari massa, menggunakan jalan massa
4. Bisa maju karena objek. Kemajuannya tergantung dari subjek, gerakan dalam diri seseorang.
5. Pendirian klas proletar yang dapat mewujudkan ketertiban organisasi
6. Pendidikan cara berpikir: beri kesempatan pada anggota untuk mengutarakan pendapat.

Bagi seorang borjuasi, dia akan menilai bahwa kritik oto kritik sebagai hal yang tidak perlu dan tidak penting. Karena itu maka dia akan menggunakan KOK dengan prinsip yang tidak tepat. Pandangan bojuasi tentang KOK adalah :
1. bersangkutan takut dikritik dan karena itu menindas kritik
2. Kritik digunakan sebagai alat penyerang
3. Tidak mengkritik untuk menjaga persahabatan
4. Oto kritik secara memutar-mutar
5. kurang memeriksa permasalahannya dan kurang analisa. 

Kritik Otokritik dapat dilakukan baik di lapangan politik maupun organisasi berdasarkan pada kesimpulan intisari yang telah kita rumuskan ketika melakukan penilaian atas pengalaman praktek. Dengan kritik otokritik, kita dapat lebih lanjut mencari akar penyebab dari kelemahan dan kegagalan secara poitik dan organisasi pada internal kita sendiri. Namun demikian kritik otokritik juga harus sampai menemukan jalan keluar untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan. Kemudian, tidak terhenti hanya sebatas menemukan kesalahan/kegagalan dan jalan keluar untuk mengatasinya. Karena hal yang juga penting untuk menunjukan keseriusan kerja kita adalah bagaimana memperbaiki kesalahan yang ada.Misalnya, arti penilaian pengalaman praktek kita dapat dimengerti bahwa kerja propaganda dan perjuangan massa kita sangat lemah. Setelah dilakukan kritik otokritik, maka kita dapat menemukan dua hal penyebab utama secara internal, dalam diri kita yaitu masih lemahnya kerja investigasi sosial kita, karena subyekjtifisme kita masih kuat sehingga kita tidak cukup mengerti tentang persoalan massa, dan kedua masih belum erat hubungan atau pertalian kita dengan massa karena kesadaran kita masih lemah. Yang harus kemudian dilakukan adalah melakukan penyelidikan sosial untuk lebih mengerti tentang persoalan massa dan dapat lebih erat berhubungan dengan massa. Prinsip-prinsip dalam menjalankan KOK adalah :
1. Tidak saling menjatuhkan
2. Sebelum mengkritik harus melakukan oto kritik terlebih dahulu
3  Mau mengakui kesalahan dan mau di betulkan
4. Mengkritik harus memberikan solusi
5. Melakukan Kritik Oto Kritik tanpa memandang teman dan sesui kenyataan/fakta
6. Berhak untuk membela diri atau klarifikasi. 

Sumber Tulisan ini di ambil dari Materi Pendidikan Politik Dasar Organisasi Masyarakat Adat Independen Papua (MAI-P). 

Selamat Membaca dan Berdiskusi. 

Salam Juang 


Tidak ada komentar

Posting Komentar