Pada mulanya Allah menciptakan umat Manusia dan menempatkan di berbagai belahan muka Bumi,
dengan niat yang sama pula Tuhan Allah menciptakan dan menempatkan umat Manusia, terlebih khusus suku Amungme yang telah hidup ber-abad tahun lamanya hingga sampai sekarang di dataran tinggi pegunungan Nemangkawi Ningok atau Tembagapura, dalam hal ini Kampung Waa, Desa Banti I, Banti II, dan Opitawak. Tempat dimana Mereka melangsungkan hidupnya pada Alam, Hutan, Air, dan Gunung, dengan demikian mereka tidak bisa dipisahkan dari tempat itu sendiri.
Berdasarkan pernyataan diatas maka kami atas nama Ikatan Pelajar dan Mahasiswa asal Kabupaten Mimika meminta dengan tegas kepada pihak Pemerintah Kabupaten Mimika, Lembaga Adat ( LEMASA), dan PT Freeport Indonesia, bertanggung jawab atas orang tua kami yang sudah dievakuasi dari Kampung WAA ke Timika selama 5 bulan lamanya terhitung sejak bulan Maret sampai sekarang. Maka kami meminta dengan tegas, agar orang tua kami segera dipulangkan ketempat asal Mereka yaitu Kampung WAA. Mengapa kami harus menginginkan agar orang tua kami dikembalikan ke kampung halamannya ? Karena kami menilai bahwa kebanyakan orang tua kami yang dievakuasi ke Kota Timika adalah Lansia, tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga akan mempersulit kehidupan mereka dengan gaya hidup perkotaan yang bersifat material.
Dampak dari evakuasi ini mengakibatkan kematian pada masyarakat pengungsi yang berjumlah 7 orang diantaranya; Ferlin Omabak, Marten Omabak, Inyaloparo Beanal, Martina Magal, Ona Jawame, Oak Magal, dan Naina Magai, dengan ini telah membuktikan bahwa mereka tidak layak hidup di Kota Timika dan kami menuntut kepada beberapa elemen yang ada di kabupaten Mimika, agar orang tua kami dipulangkan ke tempat asal mereka.
Berdasarkan pernyataan diatas maka kami mangambil pernyataan sikap sebagai berikut yaitu;
1. Kami Ikatan pelajar dan mahasiswa-i asal kabupaten mimika kota study yogyakarta dengan tegas menuntut pemerintah kab. mimika, freeport, lemasa segera mengembalikan orang tua kami ke kampung waa. distrik tembagapura dan memberikan hak hidup seperti sediakalah
2. Oknum-oknum tertentu stop mengatasnamakan masyarakat waa atas kepentingan pribadi
3. Kami ikatan pelajar dan mahasiwa-i asal kab. mimika kota study yogyakarta meminta kepada kapolda dan pangdam harus bertanggung jawab kepulangan orangtua kami ke kampung waa. distrik tembagapura
-atas pernyataan yang dijanjikan kepada orang tua kami sesudah dievakuasi ke kota timika
4. Kami ikatan pelajar dan mahasiswa-i asal kabupaten Mimika kota study yogyakarta meminta kepada pemerintah daerah harus mengakui bahwa masyarakat waa dievakuasi dari distrik tembagapura ke distrik kuala kencana
5.Kami ikatan pelajar dan mahasiswa-i asal kabupaten mimika kota study yogyakarta menolak dengan tegas pemekaran kampung amunga
Dengan demikian pernyataan ini kami buat dengan se-sungguh-sungguhnya tanpa di Intervensi oleh pihak manapun.
Terima kasih atas kepedulian anda kepada orang tua kami.
Yogyakarta, 12 Agustus 2020
Tidak ada komentar
Posting Komentar