Pernyataan Sikap IPMAMI Bali: PT Freeport Dan Pemerintah Kab Mimika Segera Kembalikan Masyarakat Pegungsi Kampung WAA

Tidak ada komentar


PERYATAAN SIKAP

IKATAN PELAJAR  DAN MAHASISWA MIMIKA(IPMAMI)
KORDINATOR WILAYAH BALI

”PT FREEPORT DAN
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA SEGERA BERTANGGUNG JAWAB DAN  KEMBALIKAN MASYARAKAT EVAKUASI  KAMPUNG  WAA”


Bulan Maret 2020 terjadi perang di wilayah operasi Freeport Tembagapura antara TPN-PB Dan TNI /POlRI. perang tersebut menyebabkan Masyarakat Adat Amungme yg mendiami kampung Opitawak, Banti 1, Banti 2, Kembeli, WAA dll, dievakuasi turun ke kota Timika oleh pihak PT. Freeport Dan Pemerintah Daerah, berserta TNI/POLRI sejak  tgl 2-8 Maret 2020 dengan jumlah Masyarakat Adat yg di evakuasi 2114 orang(dalam 3 kali evakuasi).
Setelah Masyarakat ditempatkan di Timika selama 5 bulan berjalan tidak Ada perhatian sama sekali dari pihak Pemerintah Daerah Dan Pihak PT Freeport untuk mengembalikan Masyarakat ke kampung halaman mereka. Pada hal Pihak Pemerintah Daerah Dan Pihak PT. Freeport telah berjanji Akan memenuhi hak hidup Masyarakat Adat dari 5 kampung tersebut.

Namun Pihak Pt freeport dan pemerintah kabupaten mimika telah mengingkari janji yang trlah di sepakati saat sebelum di Evakuasi dan melantarkan Masyarakat adat tembagapura di kota timika





Pembangunan Posko Evakuasi ini  juga bertujuan untuk menampung aspirasi Masyarakat agar Pemerintah Daerah Dan Pihak Freeport  segera memfasilitasi Untuk Kembalikan Mama mama dan Masyarakat Adat suku Amungme ke kampung halaman Tempat leluhur mereka.

Masyarakat adat pengungsian tersebut bertahan dikota Timika selama 5 bulan Sejak berada di Timika dan tersebar diberapa titik, ada 7 orang penungsi yang telah meninggal dunia diantaranya :1.Verlin Omabak. 2. Marten Ombak. 3. Ingaparo Beanal. 4. Martina Magal. 5. Ena Jawame. 6. Oak magal. 7.Naina Magai.



Maka dari itu Kami Ikatan Pelajar Mahasiswa Mimika(IPMAMI)Kordinator Wilaya bali Mendukung Posko Evakuasi dan Mendesak Kepada Freeport dan pemerintah kabupaten Mimika Untuk melihat Masyarakat adat Setempat dan Menuntut

1.Freeport dan Pemerintah Kabupatena Mimika Segera kembalikan Masyarakat  WAA Yang di Evakuasi Ke Timika
2. BUPATI,  DPRD, DAN KAPORLES segera bertagung jawab atas Evakuasi masyrakat waa
3. Segera Kembalikan Masyarakat Yang di Evakuasi Di Timika ke Kampung WAA
4. Segera Tarik Tni porli organik dan non organik dari Tembagapura Timika kampung WAA
5. Tni porli Stop menakut menakuti masyarakat sipil di tembagapura Timika
6 STOP intervensi masyarakat wa  tembagapura Timika

Demikian pernyataan sikap ini. Kami Buat dan menyerukan kepada Pt Freeport indonesia dan Pemerintah kabupaten Mimika untuk segera Bertanggung jawab dan kebalikan  Masyarakat adat kapung waa, Tembagapura


Denpasar Bali, 09 Agustus 2020

Ikatan Pelajar dan Mahasiiswa Mimika (IPMAMI) Bali

Tidak ada komentar

Posting Komentar