Kaya melarat
Ketika tronton bermuatan dolar
Melintasi lembah hingga gunung
Saat itu juga
Hutan menjadi kantoran
Orang – orang kota
sekolah – sekolah jadi ajang benar dan salah
pendidikan jadi petaka uang
televisi nasional siarkan hitam dan putih
Dengan rating harga tinggi
jadikan papua di mata dunia
hanya sebagai selingan di media masa
Kalian datang bungkus perubahan
Dengan retorika kesejahteraan
Kalian tanam sumber daya manusia
tapi subur kesenjangan sosial
Omong kosong !
Ketika kayu di bakar menjadi abu
Ketika abu masi di bawa api tungku
Maka, semua sumber daya alam
Akan menjadi sejarah kelam
bagi bangsa papua
Adat budaya hanya di jadikan ajang pentas
kesejahteraan di jadikan hiburan vestival
Darah berganti derasnya hujan
Air mata mengganti rusaknya hutan
tambang tumbuh subur
Perusahan menyumbang limbah
Pada sungai Dari hulu sampai ke hilir
Hutan adat sampai dusun sagu terisolir
Mata air tak sejernih kala
Kita kalah deng air mata
pada suatu pagi Pagi Yang cerah
Ketika tuan rumah berseru:
“saya selalu bertanya kepada Tuhan
Dalam pikiran dan doa – doa saya setiap saat
Mengapa Tuhan menciptakan burung surga
Gunung, Batu dan salju
Yang sangat indah untuk amungsa ?
Jika itu alasanmu ?
Lebih baik musnakan kami
Punahkan kami
Agar mereka mengambil dan menguasai
Semua yang kami miliki
Tanah kami, gunung kami
Dan setiap penggal – penggal
Sumber daya kami”
Andi Isoga
Makassar, 22 April 2021
🔥🔥
BalasHapus